[Si Miskin Boruto] Chapter 2 : Gadis Yang Menyebalkan


Chapter 2

:

Gadis Yang Menyebalkan

:
:
Hinata yg mengetahui Boruto terluka pun segera mendekati Boruto yg sedang mencari obat luka dilaci perkakas ayahnya. "Boruto, lenganmu kenapa?" tanya hinata sambil meraih tangan Boruto. "aww! tidak, hanya saja tadi aku keserempet motor" ucap Boruto.

"kukira kau berkelahi dengan gadis yg selalu menggangumu itu" ucap hinata. "2 hari ini, sikapnya mulai berubah, dia jarang sekali mengangguku kali ini bahkan ia yg mengantarku pulang saat aku keserempet motor dan tidak mungkin berjalan kaki untuk pulang." ucap Boruto menahan malu.

"jadi bisa dibilang sekarang ia jatuh cinta padamu. Boruto, apa kau juga menyukainya?" Ucap hinata bahagia karena ada seorang gadis yg menyukainya walau keluarga Boruto itu orang tak punya. "a-aku...! a-aku...! hanya menyukai sifatnya. saat ia terus menghinaku dan mengejekku, entah mengapa rasanya aku ingin membalas ejekannya itu! tapi bukan karena marah, tetapi untuk berinteraksi dengannya." ucap Boruto sangat menahan malunya dan bahkan pipinya sangat merah saat itu.

"astaga, jadi gadis itu adalah yg sering menganggu dan mengejekmu. pantas saja., ia menyukaimu." ucap hinata sangat terkejut. Mendengar kata-kata ibunya, Boruto hanya bisa terdiam sambil mencerna ucapan ibunya yg saat itu sedang mengobati luka Boruto.

==-OoO-==

Keesokan Paginya, Boruto bangun dan langsung mandi. Setelah mandi, ia pergi menuju dapur untuk menagih sarapan buatan ibunya. "Boruto, sabar ya, ibu baru goreng telurnya." ucap hinata sambil membalik telur yg sedang dimasaknya.

Boruto pun langsung duduk dimeja makan sambil memandangi sekitar. Tak lama, Hinata membawakannya sebuah makanan untuk sarapan. "ini Boruto. hari ini kita sarapan nasi goreng." ucap hinata sambil menaruh piring nasi goreng dihadapan Boruto.

Mata Boruto pun langsung berbinar cerah melihat nasi goreng yg dibuat ibunya. "a-aku sudah lama sekali tidak merasakan nasi goreng buatan ibu." ucap Boruto menahan air mata kebahagiaan. "kebetulan nasi tinggal sedikit jadi ibu buatkan nasi goreng saja." ucap hinata.

Setelah selesai sarapan, Boruto duduk sebentar untuk menurunkan semua makanan ditubuhnya. "ibu! ayah di mana? dari kemarin sepertinya aku tidak melihatnya." ucap Boruto. "ayahmu pergi keluar kota. ada proyek yg harus dikerjakan tim ayahmu! mungkin 2 bulan lagi baru pulang."

"proyek apa bu?" tanya Boruto. "katanya sih proyek pembangunan pemukiman. karena hampir semua Tim perusahaan tempat ayahmu bekerja dikirim kesana." ucap hinata. "apakah ayah mengerjakan Proyek besar?" tanya Boruto bersemangat. "sepertinya!" ucap hinata santai.

Kemudian, Boruto mengambil tas lalu memakai sepatunya. Hinata memberinya uang jajan hari ini. "Boruto, hari ini kau naik Angkot saja ya, ibu tidak mau kau terlambat lagi." ucap hinata penuh perhatian. "terlambat? ibu tahu dari mana?" tanya Boruto kaget sekaligus bingung.

"satpam sekolahmu kalau tidak salah yg namanya Konohamaru. kemarin ibu bertemu dengannya saat ia membeli Gado-gado ibu. lagi pula ibu hawatir jika kau keserempet kendaraan lagi." ucap hinata. "jadi seperti itu" ucap Boruto sambil menundukan kepalanya. "tapi kalau aku naik angkot maka pengeluaran semakin banyak!" lanjut Boruto masih menundukan kepalanya.

"tidak usah dipikirkan. ibu punya banyak simpanan." ucap hinata tersenyum. Namun, melihat senyum ibunya itu, Boruto yakin bahwa ibunya berbohong. "baiklah bu, aku akan naik angkot hari ini." ucap Boruto sambil menerima uang.

==-OoO-==

Dipinggir jalan raya, Boruto sedang menunggu angkot yg tak kunjung muncul. Boruto melihat jam dinding disebuah warung yg menunjukan pukul 07.30. "setengah jam lagi bel masuk...! tidak ada angkot yg lewat lagi...!" batin Boruto panik.

Boruto pun hampir pasrah. Ia mengambil langkah pertama menuju sekolah dengan jalan kaki. "tapi, jika aku kesekolah jalan kaki dan terlambat, apa yg harus kukatakan pada ibuku. aku tidak mau berbohong." batin Boruto lalu menghentikan langkahnya.

Tiba-tiba, Muncul sebuah mobil sport hitam yg mendekatinya. Kaca pun dibuka dan menampakan pengemudinya yg tidak lain adalah Rama. "hey, Boruto, karena aku sudah menghampirimu dan membuka kaca mobil, aku tidak mau kau menolak. Sekarang cepat naik." ucap rama.

Boruto melihat sekeliling. Ia pun akhirnya naik. "baiklah, aku turuti perintahmu kali ini." ucap Boruto sambil tersenyum. "begitu dong, kalau kami tawari tumpangan kau terima. asal tahu saja, kami sakit hati jika kau menolak terus." ucap rama yg tak kunjung jalan.

"apa kita mau disini saja terus, rama? ayo jalan sedikit lagi bel." ucap Boruto. "iya..iya, aku bisa ngebut jika memang terlambat." ucap rama lalu menjalankan mobilnya.

==-OoO-==

Setibanya didepan gerbang, Rama melapor pada Satpam yg langsung mengarahkannya keparkiran mobil. "Tumben kau bawa Mobil rama." ucap seorang satpam yg diketahui bernama Konohamaru. "ya, kebetulan ayahku mau memakai motorku untuk menghindari macet." ucap rama.

"langsung saja pergi keparkiran mobil, jangan disini ada mobil yg mau masuk juga!" ucap konohamaru. "iya..iya, maaf." ucap rama langsung berjalan menuju parkiran mobil.

Setelah memarkir mobilnya, Boruto dan Rama pun melanjutkan perjalanannya menuju kelas yg letaknya lumayan jauh dari parkiran mobil. Sambil berjalan, mereka sedikit berbincang. "hey rama, hari ini ada PR fisika ngak?" tanya Boruto. "ngak ada, hari ini pak guru juga tidak masuk." ucap rama.

"tau dari mana kau?" tanya Boruto. "dari kepala sekolah. katanya, Pak guru memberi kita tugas halaman 240 Bagian A, B, dan C." ucap rama. Boruto pun dibuat kaget karena mendengar tugas yg diberikan oleh Kakashi.

"itu kan latihan UTS, banyaknya sekitar 85 nomor. dikumpul kapan?" ucap Boruto. "katanya hari Ini, dikumpul diruang Kepala sekolah." ucap rama. Boruto pun hanya bisa pasrah dan mengharapkan kebaikan teman-temannya.

"seandainya mitsuki hari ini masuk, pasti bisa selesai dengan cepat dan Mudah." ucap Boruto. "ya, ngomong-ngomong mitsuki sudah 1 bulan tidak masuk. apa ia masih sakit ya.?" ucap rama. "bagaimana jika sore ini kita jenguk dia lagi?" ucap Boruto. "oke, itu ide bagus."

==-OoO-==

Diruang kelas, semua siswa sedang serius mengerjakan tugas yg diberikan Oleh kakashi. Di papan tulis tertulis "kerjakan soal UTS bagian A, B, dan C. Dikumpul siang ini diruang kepala sekolah" yg baru saja ditulis rama saat ia tiba dikelas.

Tiba-tiba, Muncul bayangan seseorang yg mendekati pintu. Semua siswa pun menjadi panik. "apa...? apa pak guru masuk...! gawat...!" kata itu terucap oleh hampir seluruh siswa dikelas.

Semakin lama, bayangan itu semakin memendek bertanda pemilik bayangan sudah dekat. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar suara "selamat pagi semua...!". ucapan itu pun sempat membuat semua siswa menunduk sambil berkata "p-pagi...!".

Seseorang yg baru masuk itu pun dibuat kaget akan kelakukan semua orang diruang kelas itu. "kalian semua kenapa...!" ucap seseorang itu. Mendengar itu, semua orang diruangan itu melihat keseseorang tersebut.

"mitsuki...!" ucap semua orang diruangan itu kemudian menghembuskan nafas lega. Semua orang diruangan tersebut benar-benar kaget. Tak terkecuali Boruto, Rama, Inojin, dan Shikadai

Mitsuki adalah anak yg sangat pintar dan selalu mendapat peringkat 1. Ia sangat pandai dalam Pelajaran matematika dan Fisika. Ia juga merupakan teman satu gang dengan Rama, Inojin, Shikadai, dan Boruto.

Mitsuki adalah anak kepala sekolah. Dan sekitar 1 bulan lebih ia tidak masuk sekolah lantaran sakit. Karena mitsuki masuk hari ini, Boruto dan gangnya bisa bernafas lega.

==-OoO-==

Boruto pun selesai mengerjakan tugas fisika dibantu dengan keempat teman-temannya dan tak lupa mitsuki yg mengerjakan sebagian besar tugas mereka.

Kini mereka berlima hanya duduk-duduk santai melihat teman-temannya yg lain masih mengerjakan tugas. Bahkan kebanyakan berusaha untuk mencari jawaban di Internet. Bahkan, Sarada dan Gangnya pun masih terlihat begitu bingung.

Melihat Sarada dan teman-temannya kebingungan, Boruto berniat membagi jawaban pada Sarada sebagai tanda balas jasa karena kemarin Sarada mengantarnya pulang. Boruto pun menceritakan semua kejadian yg ia alami kemarin pada teman-temannya.

"ya terserah kau saja, jika itu untuk berterima kasih silakan." ucap rama. "Berarti memang benar." ucap Inojin. Shikadai hanya terdiam sambil melihat Boruto apalagi mitsuki yg sama sekali tidak tahu kejadian 3 hari yg lalu. "asal kau tidak menyesal ya, silakan saja." ucap mitsuki.

Boruto pun berjalan mendekati meja Sarada dan teman-temannya. "hey sombong, kenapa? kau bingung?" ucap Boruto. "mau apa kau miskin! aku lagi fokus, aku tidak ingin kau ganggu." ucap Sarada.

Boruto pun menaruh bukunya di atas buku Sarada sambil berkata "sebagai ucapan terima kasihku, aku juga tidak mau melihatmu menagis karena dipukul oleh pak guru lagi." ucap Boruto.

Jauh dari meja Sarada, Mitsuki, rama, Inojin, Shikadai terlihat begitu bingung akan sifat Sarada dan Boruto yg sangat berubah. "mereka memang saling menyuka, kau benar Inojin!" ucap Shikadai. "kubilang juga apa." ucap Inojin. "mitsuki apa kau cemburu?" ucap rama menggoda mitsuki.

"cemburu? memang aku pernah menyukai Sarada?" ucap mitsuki. "kau lupa, dulu kelas 11 kau pernah curhat pada kami. bahwa kau menyukai Sarada." ucap rama.

"itu dulu. aku akui ia memang cantik, namun ia sombong dan...dan...? ia bukan tipeku! lagi pula aku sudah punya yg sesuai denganku." ucap mitsuki.

==-OoO-==

Kring...Kring...Kring

Bel tanda istirahat pun berbunyi. Istirahat hari ini memang lebih awal karena hari Jum'at. "kita makan apa ya hari ini?" ucap rama. "Enaknya kita makan Nasi goreng." ucap Inojin sambil berjalan menuju kantin diikuti seluruh teman-temannya.

"Nasi goreng? ini kan hari pendek, tidak usah makan makanan berat. sedikit lagi kita juga pulang." ucap Boruto. "kau benar, Boruto. sebaiknya kita makan Pop mie saja, atau mi goreng." ucap Shikadai.

Mitsuki yg awalnya diam sambil mengikuti langkah temannya pun angkat bicara. "kita makan Mi goreng saja, jangan makanan Instan, tidak baik untuk kesehatan." ucap mitsuki memberi penjelasan pada teman-temannya. "Bukannya kau dulu suka makanan Instan. kau sering makan Mie Instan, bubur instan, dan...pokoknya semuanya yg instan." ucap Boruto dengan bodohnya berjalan mundur menuju kantin.

Jauh dibelakang mereka, Sarada dan Teman-temannya juga sedang berjalan menuju kantin."hey kalian deluan saja ya, aku mau kekamar mandi, sepertinya nasi goreng 5 cabai buatan ayahku yg kumakan pagi tadi efeknya baru terasa." ucap Sarada berlari kecil menuju kamar mandi.

Mendengar itu, Semua teman-teman Sarada dibuat Sweatdrob. "bikin malu saja. jika didengar orang lain bagaimana." ucap Anjelye. "Memang aneh sikapnya beberapa hari ini. apa pendapatmu, Chochou?" ucap Ratna teman segang Sarada. "ia terlihat Konyol!" Jawab chochou

==-OoO-==

Dikantin, Boruto dan teman-temannya sudah menyantap mie goreng dengan Kushyuk. Sendok demi sendok mie dimasukan kemulut mereka. Suasana begitu tenang dikantin karena semua orang sedang menikmati makanan mereka.

Kemudian, Suasana yg tenang dan damai itu pun mendadak berubah akibat ulah Boruto yg kentut dikantin. "Boruto! kau kenapa kentut disini?" ucap Inojin sambil menutup hidungnya. "kau ini merusak selera makan saja!" ucap Shikadai menutup hidungnya dan beranjak dari tempat duduknya.

Semua orang dikantin yg mendengar suara kentut Boruto pun hanya menatapnya dengan tajam seperti ingin mengatakan "-Kau Menjijikan-". "teman-teman, aku pergi dulu. panggilan alam ini tidak bisa kutahan." ucap Boruto seraya berdiri dari tempat duduknya dan berlari menuju kamar mandi.

Tanpa disadari, saat Boruto berlari keluar kantin ia menabrak Anjelye. "hey.! pakai matamu! dasar bocah miskin tidak berguna." ucap anjelye dengan nada marah. "m-maaf! aku sedang buru-buru." ucap Boruto langsung melanjutkan larinya. "kenapa lebih enak kalau Sarada yg mengejekku seperti itu ya?" batin Boruto.

==-OoO-==

Di depan kamar mandi, Boruto yg tengah berlari mendadak berhenti melihat Sarada yg baru keluar dari Kamar mandi Perempuan. "s-Sarada! ngapain kau kesini? Tidak seperti biasa." Tanya Boruto.

"memang kenapa!" ucap Sarada dengan nada tinggi. "memangnya tidak boleh aku kekamar mandi!" tambah Sarada. "b-bukan itu maksudku! Tapi kau bahkan tidak pernah kesini, Dulu kau bilang ini tempat menjijikan."

"kalau lagi sakit perut mau apa lagi! Tidak mungkin kan aku pulang hanya karena sakit perut," Ucap Sarada. Tiba-tiba, perut boruto berbunyi bertanda isinya ingin cepat dikeluarkan. "s-Sarada maaf! Aku mau masuk!" Ucap boruto lalu berjalan memasuki kamar mandi.

Sarada pun melanjutkan perjalanannya menuju kantin menyusul teman-temannya yg telah setia menunggunya.

==-OoO-==

Jam pelajaran pun kembali dimulai. Sekarang adalah giliran Boruto dan Masternya Bahasa inggris mengambil peran karena sekarang adalah waktunya pelajaran Bahasa inggris. Guru Bahasa inggris mereka adalah Hanabi.

Semua siswa duduk dengan tenang meja mereka masing-masing sambil membaca buku. Tak lama datanglah Sang guru dengan membawa beberapa tumpuk kertas hasil ulangan minggu lalu.

Tanpa basa-basi, Hanabi langsung membagikan kertas ulangan itu. Yg pertama dibaginya adalah yg mendapat nilai bagus. "this day, we got 3 student who gain highest score in last week exam," ucap hanabi. " Boruto, Inojin, and Sarada!" lanjutnya.

Semua orang diruangan itu pun bertepuk tangan seperti biasanya. "memang tidak mengecewakan, boruto." Ucap mitsuki. "Sarada juga lumayan, ia selalu dapat nilai terbaik." Kata Inojin sambil melihat Sarada.

==-OoO-==

Saatnya pulang. Sesuatu yg pastinya dinantikan setiap siswa disekolah manapun. Suara gas motor dan mobil, serta percakapan setiap siswa pasti terdengar dengan jelas. Tak terkecuali boruto yg kini seluruh teman-temannya sudah terkumpul.

"hey boruto, kau mau kan kami antar pulang?" ucap Rama. "seperti biasa, tidak," ujar Boruto. "kau ini..sukanya menolak ajakan kami terus!" ujar Inojin. "jika pulang aku lebih memilih jalan kaki, tapi jika berangkat kalau mau kalian bisa jemput," ucap Boruto dengan santai.

"hey, bagaimana kami mau menjemputmu jika kami saja tidak tahu dimana rumahmu." Kata Shikadai dengan perasaan marah. Boruto pun berpamitan dan langsung pergi meninggalkan mereka berempat.

==-OoO-==

Diperjalanan pulang, Boruto sangat menikmati jalannya. Cuaca yg mendung benar-benar menguntungkannya. Saat ia memasukan tangannya kesaku, ia menemukan uang. "ini uang dari ibu untuk naik angkot." Batin Boruto.

Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh pundaknya. "kau berjalan kaki, Boruto! Bukannya ibumu sudah memberimu uang untuk naik angkot?" ucap seseorang yg suaranya sangat ia kenal sehingga ia dengan segera berbalik "a-ayah?" ucap Boruto kaget.

"ayah kenapa ada disini? Bukannya ayah keluar kota karena ada proyek," tambah Boruto yg sedang bingung. "ayah baru pulang tadi pagi. Semua tim dipulangkan selama beberapa hari akibat cuaca buruk." Jelas Naruto atau ayah Boruto.

Tiba-tiba keluar Seorang pria berambut Raven yg keluar dari sebuah Toko kue. "jadi ini anakmu, Naruto!" seru Pria tersebut. "ya , Sasuke, ini anakku. Namanya Boruto," ucap Naruto. Boruto hanya tersenyum sambil bertanya-tanya siapakah orang ini didalam hatinya.

"Yosh, Sasuke aku pulang dulu. Semoga istrimu cepat sembuh," ucap Naruto berjalan diikuti Boruto.

==-OoO-==

Dalam perjalanan menuju rumah, Boruto yg bingung pun bertanya beberapa pertanyaan "ayah, siapa orang tadi?" tanya Boruto. "Namanya adalah Sasuke, dia adalah Pemimpin Perusahaan yg menyewa jasa Kontruksi Perusahaan tempat ayah bekerja," ucap Naruto.

"Dia juga teman lama ayah!" tambah Naruto dengan senyuman khas miliknya.

"ayah bertemu dengannya tak sengaja sewaktu mengambil Dokumen Kontruksi dilokasi Kontruksi," tambah Naruto.

"Trus tanpa sengaja aku bertemu dia lagi sewaktu lewat didepan Toko kue tadi, dia mengajakku berbincang sampai lupa waktu!" lanjut Naruto. "ia juga bilang kalau istrinya itu sakit karena makan Nasi goreng Buatannya sendiri, katanya kebanyakan Cabainya," lanjut Naruto tanpa hentinya membanjiri telinga boruto dengan jawaban yg ada diotaknya.

"cukup ayah, aku hanya bertanya satu pertanyaan!" bentak Boruto untuk menghentikan semua jawaban yg mengalir dari mulut Ayahnya. Naruto pun hanya bisa terdiam.

==-OoO-==

Malam harinya, Boruto yg siangnya tidur sampai malam pun bergegas mandi. Setelah mandi ia pun pergi menuju arah Dapur untuk melangsungkan acara makan malam keluarga. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat kedua orang tuanya sedang berbicara serius. Ia pun menghentikan langkahnya dan berniat menguping pembicaraan tersebut.

"Syukurnya kau diupah, Naruto. Jika tidak maka kita harus memikirkan cara lain. Uang untuk jualan Gado-gado sudah habis," ucap Hinata dengan nada sedih. "upahku ini akan cukup untuk 1 minggu, kau ambil 50 % untuk modal jualan dan 50 % untuk yg lainya." Ucap Naruto.

"Tapi jika 100% untuk aku dan Boruto, Kau bagaimana, Naruto?" tanya Hinata. "santai saja hinata, Teman lamaku menawariku Pekerjaan Paruh Waktu. Nanti upahnya aku akan ambil 50% dan sisanya untuk Kalian." Kata Naruto.

Hinata hanya bisa tunduk tanda menurut. Boruto yg mendengar percakapan itu pun hanya bisa terdiam dan menunggu saat yg tepat untuk memasuki dapur.

"yosh, aku akan panggil boruto. Aku sudah tidak tahan lagi, aku sudah lapar!" seru Naruto untuk memecah kesunyian didapur. Merasa sudah waktu yg tepat, Boruto pun memasuki dapur dengan santainya seperti tak mendengar apapun. sangat ceria dengan senyumannya yg khas itu meluluhkan hari kedua orang tuanya yg dari tadi sedih.

"Maaf ayah, Ibu telah membuat kalian menunggu," ucap Boruto. "tidak masalah Boruto, Cepat duduk kasihan ayahmu sudah kelaparan!" ucap Hinata dengan senyuman. "Kelaparan? Siapa, aku masih belum lapar. Kau makan deluan sana Boruto." Ucap Naruto.

"aku makan nanti, Ayah dan Ibu makan deluan saja. Aku mau kebelakang mengecek sesuatu," ucap Boruto.

Gryuuk...Gryeek...Gryuuk

Perut Boruto dan Naruto bunyi bersamaan bertanda minta diisi oleh makanan. Muka mereka berdua benar-benar merah. Hinata hanya bisa tersenyum menahan tawa. "Kalau kalian Mau makannya nanti, aku makan deluan saja kalau perlu aku akan habiskan semua. Nanti kubuatkan lagi untuk kalian," ucap Hinata. "tunggu, Kita makan bersama saja, ayo boruto."

Keluarga kecil itu pun melakukan acara makan malam mereka dengan tenang. Kejadian tadi benar-benar membuat suasana dirumah sederhana itu menjadi lebih hangat.

==-OoO-==

Setelah selesai makan malam, ketiga orang dirumah itu terdiam. Boruto yg sedang mengingat pembicaraan kedua orang tuanya tadi mendapat sebuah ide. "ibu, Bagaimana jika besok aku bawa bekal Gado-gado saja kesekolah. Ibu jualan kan besok?" Ucap Boruto.

"ya, terserah kau saja nanti ibu Buatkan," ucap Hinata. "Buatkan agak banyak ya bu, Siapa tahu teman-temanku mau mencicipinya dan memesan gado-gado ibu!" ucap Boruto. Hinata benar-benar terkejut. Ia menatapi muka Boruto yg nampaknya serius dengan perkataannya.

"apa kau tidak malu kalau jualan Gado-gado disekolah Boruto?" tanya Hinata. "Buat apa malu, bu! Kan lumayan bisa nambah penghasilan ibu." Ucap Boruto. Hinata hanya terdiam sambil memikirkan perkataan putranya. "baik, ibu akan buatkan." Kata Hinata.

"kalau begitu, kau dengan ayah sekarang pergi ke Minimarket untuk membeli bahan-bahan yg dibutuhkan." Ucap Naruto. "kenapa tidak dipasar saja ayah? Kan lebih murah!" Tanya Boruto

"Ini sudah malam, pasar sudah tutup. Lagi pula diminimarket harganya sama dengan pasar dan kualitasnya lebih bagus," ucap hinata.

==-OoO-==

Saat akan keluar rumah, tiba-tiba Naruto dihampiri oleh seseorang yg ternyata adalah teman Naruto sendiri. "Naruto, kau dipanggil boss untuk menemuinya dikantornya. Ayo jalan, sudah tidak ada waktu." Ucap orang itu.

Naruto melihat Boruto. "sudah lah ayah, pergi saja. Aku bisa belanja sendiri." Ucap boruto. "kau yakin? Kalau begitu ambil ini." Ucap Naruto sambil memberikan daftar belanjaan.

Boruto pun melajutkan perjalanannya menuju Minimarket.

Setibanya disana, Boruto pun memasuki gedung yg didominasi Warna Merah dan Putih itu. Berjalan menuju Bagian Sayuran dan memilih sayuran untuk jualan Ibunya. Kemudian berjalan menuju Kasir.

Tiba-tiba disebuah Lorong, Boruto tanpa sengaja menabrak Seseorang sehingga mereka berdua terjatuh bersamaan dan barang belanjaan mereka berserakan kemana-mana.

Mereka pun Saling menatap kesal sekaligus menyesal. Kaget pun tidak bisa dipungkiri lagi oleh keduanya. Permintaan maaf tak dilayangkan oleh keduanya walau keduanya memang menabrak satu-sama lain dan tidak ada yg salah dan benar.
:

:

:
Bersambung 


||Kembali : Chapter 1 || Lanjut: Chapter 3||

Tidak ada komentar

Postingan Terbaru

[Si Miskin Boruto] Chapter 2 : Gadis Yang Menyebalkan

Chapter 2 : Gadis Yang Menyebalkan : : Hinata yg mengetahui Boruto terluka pun segera mendekati Boruto yg sedang mencari ...

Diberdayakan oleh Blogger.