[Cerpen] Meskipun Hujan Emas Di Negeri Orang, Aku Tetap Indonesia
Havur Nimrod Masbaitubun
:
Kesunyian di sebuah desa kecil menjadi pecah
kala terdengar suara teriakan seorang anak laki-laki dari dalam sebuah gubuk.
“waduh!”
Teriakan itu merupakan suara dari si Joko,
seorang anak yatim piatu yang tinggal di desa tersebut. Ia terlambat bangun
hari ini karena ia tidak tidur semalaman padahal hari ini Joko akan mengikuti
ujian nasional terakhirnya. Joko segera mengganti pakaiannya tanpa basa basi dan
tanpa mandi juga langsung ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Sesampainya
di sekolah ia sudah terlambat lima belas menit lalu ia berlari ke kelasnya
sesampainya di kelas ia pun masuk.
“Selamat pagi pak,” ucap Joko
“Aduh, Joko kamu ini
bagaimana sih hari ini adalah hari terakhir ujian nasional kok kamu terlambat?” kata Bapak Guru
“Maaf pak saya semalaman tidak tidur karena
hujan besar yang melanda kampung saya pak” ucap Joko
“Sudah cepat ambil pena mu dan duduk di tempatmu
dan kerjakan Soalnya” perintah Bapak
Guru
“Iya pak, akan saya kerjakan,” jawab Joko
“Bagus. Aku akan tinggal sebentar. Siang
nanti akan aku cek lagi hasil kerjamu,” kata Bapak Guru
Setelah itu Joko pun mengerjakan soal
ujiannya kemudian bel tanda berakhirnya ujian berbunyi
“hore!” para siswa pun bergembira. Pak guru
pun mulai mengumpulkan soal dan jawaban di atas meja. setelah itu mereka pun
dipersilakan pulang. Saat di tengah
perjalanan, Rendi—teman Joko bertanya.
“Joko setelah lulus SMA kamu mau melanjutkan
kuliahmu di mana?”
“Aduh bagaimana ya kalau
kuliah aku tidak punya uang lagi pula aku masih bingung juga kalau memilih
kuliahku di mana . jangankan memikirkan uang kuliah uang SPP ku di SMA saja
belum aku lunasi bulan ini jadi aku belum memikirkan sampai disitu Rendi” jawab
Joko
“Terus kamu mau jadi pengangguran begitu? Kamu kan pintar dan cerdas masa kamu mau
menyianyiakan kelebihanmu, jangan kamu
menjadikan kekuranganmu sebagai penghalang untuk menerima ilmu,” ucap Rendi
“Iya terima kasih atas saran mu, oke sudah ya
Rendi aku pulang dulu” kata Joko
“Oke dah ” jawab Rendi
[]==OoO==[]
Setelah sampai di rumah Joko masih memikirkan
perkataan Rendi di tengah perjalanan tadi. Joko membayangkan apa yang dia
lakukan jika ia tidak bisa melanjutkan kuliah apakah ia akan menjadi pengangguran
ia berfikir bahwa orang yang sarjana s1 saja menjadi pengangguran apalagi orang
yang hanya lulus sma.
Setelah itu,
Joko keluar dan berjalan mengelilingi kampung dia melihat banyak
anak-anak kecil yang bermain ada pula orang dewasa yang sibuk menanam padi dan
bercocok tanam. Namun setelah itu, ia melihat ada sekelompok anak- anak muda
yang masih menganggur bahkan terkadang meminum minuman keras. Kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan
pekerjaan sebab lapangan kerja sangat terbatas. Jika pun ada, pastinya mereka
lebih suka memperkerjakan pekerja yang baik dan pintar.
Lalu ia berfikir apakah yang akan terjadi
jika generasi muda sudah seperti ini, tetap bisa kah Indonesia menjadi Negara
yang maju? padahal para pahlawan kita sudah membebaskan kita dari penjajahan, seharusnya
kita harus bersyukur kepada mereka atas jasa-jasa yang mereka lakukan bukan
dengan merusak Negara kesatuan republik Indonesia.
[]==OoO==[]
Setelah hari itu, sekarang waktunya
mendengarkan hasil kelulusan di sekolah Joko. Namun Joko bingung undangan yang
di berikan oleh sekolah kepada orang tua wali murid mau ia berikan kepada siapa mengingat Joko hanya sendirian
dengan terpaksa Joko harus menerima hasil ujiannya sendiri.
Di pagi itu, Joko mandi bersih-bersih dan
rapi setelah itu Joko pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah acara
penerimaan hasil kelulusan baru akan dimulai di aula sekolah. Joko pun masuk
dan mendengarkan kata sambutan dari kepala sekolah mereka. Setelah itu masuk di
acara intinya yaitu penerimaan hasil kelulusan. Namun sebelum itu kepala
sekolah memberi tahu sesuatu sebelum masuk
ke acara penerimaan hasil kelulusan.
“Baik saya akan menyampaikan hal yang harus
di ketahui oleh kita semua . sekolah kita mendapatkan beasiswa kuliah di luar
negeri sampai selesai. Namun beasiswa ini hanya untuk lima orang anak yang
mendapatkan nilai tertinggi di sekolah ini dan lima anak- anak itu iya lah
Rudi, Venti, Hengki, Romario, dan Joko,” kata kepala sekolah.
Merekalah lima orang anak yang berhak
mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. “puji tuhan ya allah terima kasih
atas anugerah mu hingga saya dapat melanjutkan kuliah saya ya tuhan amin,” ucap
Joko
Setelah itu kepala sekolah memanggil lima
orang anak tersebut untuk naik ke panggung dan menerima sertifikat pelajar
terbaik Indonesia. Joko sangat senang namun, kesenangannya itu hanya sementara
karena yang ia pikirkan apakah ia akan kembali ke kampungnya? setelah selesai
kuliah di luar negeri atau dia akan menetap di Negara asing? yang ia takutkan
ia akan menetap sebagai warga Negara asing di sana. Namun di sisi lain dia
senang karena ia dapat melanjutkan kuliahnya. Setelah sampai di rumah Joko
masih memikirkan hal tersebut tetapi mau bagaimana lagi bulan depan ia sudah
berangkat ke Amerika serikat untuk melanjutkan pendidikannya. Dan akhirnya Joko pun
meninggalkan Negara tercinta nya, tanah kelahiran nya dan pergilah ia ke
Amerika serikat untuk kuliah.
[]==OoO==[]
Sesampainya di sana Joko
sangat kagum melihat kecanggihan dunia luar dan ia tidak melihat orang yang
tidak bekerja, karena di sana semua orang sibuk bekerja tentunya ini sangat
berbeda dengan Indonesia yang kebanyakan orang menjadi pengangguran dan dari
situ Joko pergi ke Colombia university dan mengambil jurusan pertanian dan pemeliharaan
tanaman.
Joko pun berhasil menyelesaikan kuliah nya,
dengan lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Ia pun mendapat gelar S!,
kemudian Joko ditawarkan untuk bekerja di perusahaan pertanian ternama di
amerika serikat yaitu perusahaan John deereand copany. Namun Joko menolaknya
karena Joko ingin kembali ke Indonesia.
Tidak hanya itu teman nya dari Australia
menawarkan Joko untuk ikut dengan ia ke Australia dan bekerja di sana. Namun, Joko
menolaknya padahal empat orang teman nya sudah tidak mau kembali ke Indonesia karena
sudah mendapatkan pekerjaan yang baik di sana dan uang yang banyak mereka
berkata ke pada Joko
“Mengapa kita harus
kembali ke indonesia? kalau di Indonesia kami tidak di butuhkan sedangkan di
sini kami sangat di butuhkan” ucap teman Joko
“Walaupun di negeriku
mengalami hujan batu dan di negeri ini hujan emas saya akan tetap mencintai
tanah kelahiran saya dan saya akan tetap kembali ke negeri tercinta saya,” jawab
Joko. Dan walaupun
di sana saya tidak mendapat pekerjaan namun saya akan berusaha untuk membantu
rakyat di kampung yang tidak memiliki pekerjaan agar mereka dapat bekerja. Kemudian
Joko pun kembali ke Indonesia dan kembali ke kampung halamannya.
Setelah kembali ke Indonesia, yang pertama
terbesit di otaknya ialah membuka usaha. Namun ia belum memiliki modal yang
cukup untuk membuat usaha pertanian di kampungnya. Jadi, ia memutuskan untuk
meminjam sejumlah uang pada bank.
Setelah itu, ia mulai membuka usaha
pertaniannya. Ia menggarap sendiri usaha itu. Ia mengamalkan semua ilmu yang ia
dapat sewaktu kuliah untuk menjalankan usahanya. Dengan kerja keras, perlahan
ia mengembangkan usahanya dan melunasi utangnya. Setelah ia merasa keuntungannya
cukup besar, ia mengajak para pemuda-pemuda desa yang masih menganggur untuk
ikut usahanya. Ia membagi pengetahuannya pada para pekerjanya memiliki
keterampilan.
Dan akhirnya, usahanya menjadi lebih besar
dan berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat desanya. Ia pun menjadi orang
yang cukup di segani di desa.
SELESAI
Leave a Comment